Mengawali Sindrom Sarang Kosong – Sebuah Renungan Untuk Orang Tua.

|

 

Ketika  temanku  mendengar  putrinya  ada yang melamar  ,makin dekat  saat  pernikahan  seperti  makin  mendebu  hati  istrinya  menghadapi  bakal  akan ada  suatu  perpisahan  yang tidak  senang  dia  hadapi

Kelihatannya  mereka  berdua  tak  mau  bakal  menantunya  dan  anaknya  harus  tinggal  bersama  mereka , dalam  satu  atap , tapi  segan  juga  mereka  mau melepas  potri kesayangannya  pergi  nanti.

Seorang  ibu  sedang  galau  menghadapi  masa  seperti  itu……..saat2  putrinya  masih  kecil  dan saat  mereka  mengasuh  sampai   mengantar putrinya  menjadi  remaja  dan  semua bayang2 tadi  selalu melintas indah.   Kenapa  waktu  begitu  cepat  sampai  disitu ? 

Keharusan  pasti segera  terjadi , ibu  yang galau  itu  butuh  sebuah  nasehat  yang  pas  untuk  menguatkan  hatinya  merelakan  saat  kepergian  putrinya  memiliki  hidup  sendiri  bersama  pasangannya.

Aku  mencoba  mencari  sebuah  nasehat  dari  seorang  bijak Khalil  Gibran  yang hidup sekitar tahun  1883 - 1931

Putramu  bukanlah  putramu , mereka  adalah  putra putri  kehidupan yang  mendambakan  hidup  mereka  sendiri . Mereka  datang  melalui kamu  tapi  tidak  dari  kamu  . Dan  sungguhpun  bersamamu  mereka  bukanlah  milikmu.   Engkau  bisa  memberikan kasih  sayangmu , tapi  tidak pendirianmu . Sebab mereka punya  pendirian  sendiri.  Engkau   dapat  memberikan  tempat  pijak  bagi  raganya  tapi  tidak  bagi jiwanya .  Lantaran  jiwa  mereka  ada  dimasa  datang . Yang  tak bisa  engkau  capai walaupun  dalam  mimpi  . Engkau  boleh  berusaha  mengikuti  alam mereka . Tapi  jangan  mengharap mereka  bisa  mengikuti alammu . Sebab  hidup  tidaklah  surut  kebelakang , tidak  pula  tertambat  dimasa  lalu.ENGKAU  ADALAH  BUSUR   DARI MANA  BAGAI  ANAK PANAH  KEHIDUPAN  PUTRA-PUTRIMU  MELESAT  KEMASA DEPAN .

Itulah  sebuah  proses kehidupan  yang  harus  dieklaskan saja  betapapun  sulitnya ..

  Dengan  menghayati  kata2 bijak ini  bisa  membantu  menguatkan  hati para  ibu .

Kreasi Susu dari Biji Nangka

|

Liputan6.com, Solo: Siapa sangka biji nangka bisa dijadikan susu Sebab, selama ini umumnya orang hanya memakan buah nangka dan membuang bijinya. Namun, di tangan dua warga Solo, yakni Agatha Retno Palupi dan Siti Rusminah, biji nangka ternyata bisa diolah menjadi minuman bergizi.

Minuman yang dibuat Agatha dan Siti adalah susu kedelai. Itu mereka ketahui setelah melakukan sejumlah riset. Cara membuatnya juga sederhana. Pertama biji nangka direndam selama 12 jam hingga kulitnya terkelupas.

Lalu biji nangka direbus hingga empuk, diblender, dan disaring. Air sarinya ditambah gula atau penambah rasa lain sesuai selera. Setelah matang baru susu biji nangka siap disajikan, baik hangat maupun dingin.

Harga biji nangka relatif murah, yakni sekitar Rp 2.000 setiap kilogram. Berdasarkan uji laboratorium, kandungan kalsium susu biji nangka lebih tinggi daripada susu kedelai. Sementara kadar lemaknya justru lebih rendah. Selain itu, ampas saringan biji nangka juga bisa dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kue. Tertarik mencoba di rumah (ULF)

Rahasia Sumur Zamzam – 1 (Geologi)

|

 

Posted on 26 Juni 2007 by Rovicky

Dispenser for Zamzam waterSelama ini kita mengenal sumur Zamzam dari buku-buku agama. Namun sebenarnya ada sisi ilmiah saintifiknya juga looh. Cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang air adalah hydrogeologi

Khasiat air Zam-zam tentunya bukan disini yang mesti menjelaskan, tapi kalau dongengan geologi sumur Zam-zam mungkin bisa dijelaskan disini. Sedikit cerita Pra-Islam, atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad, diawali dengan kisah Isteri dari Nabi Ibrahim, Siti Hajar, yang mencari air untuk anaknya yang cerita selanjutnya bisa ditanyakan ke Wak Haji disebelah ya. Sumur ini kemudian tidak banyak atau bahkan tidak ada ceritanya, sehingga sumur ini dikabarkan hilang.

Sumur Zam-zam yang sekarang ini kita lihat adalah sumur yang digali oleh Abdul Muthalib kakeknya Nabi Muhammad. Sehingga saat ini, dari “ilmu persumuran” maka sumur Zam-zam termasuk kategori sumur gali (Dug Water Well).

Dimensi dan Profil Sumur Zam-zam

Bentuk sumur Zam-zam dapat dilihat dibawah ini.

zam-zam.jpgSumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.

Dibawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur Zam-zam.

kabah21.jpgKedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini (Diorit) memang agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang menduga retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak ada (barangkali saja saya belum menemukan) laporan geologi yang menunjukkan hal itu.

Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 – 18.5 liter/detik, hingga permenit dapat mencapai 660 liter/menit atau 40 000 liter per jam. Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah (rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwa.

Keterangan geometris lainnya, celah sumur dibawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.

Air hujan sebagai sumber berkah

cekungan-makah.jpg

Kota Makkah terletak di lembah, menurut SGS (Saudi Geological Survey) luas cekungan yang mensuplai sebagai daerah tangkapan ini seluas 60 Km2 saja, tentunya tidak terlampau luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan. Sumber air Sumur Zam-zam terutama dari air hujan yang turun di daerah sekitar Makkah.

Sumur ini secara hydrologi hanyalah sumur biasa sehingga sangat memerlukan perawatan. Perawatan sumur ini termasuk menjaga kualitas higienis air dan lingkungan sumur serta menjaga pasokan air supaya mampu memenuhi kebutuhan para jamaah haji di Makkah. Pembukaan lahan untuk pemukiman di seputar Makkah sangat ditata rapi untuk menghindari berkurangnya kapasitas sumur ini.

Wadi Ibrahim catchment area after development of MakkahGambar disebelah ini memperlihatkan lokasi sumur Zamzam yang terletak ditengah lembah yang memanjang. Masjidil haram berada di bagian tengah diantara perbukitan-perbukitan disekitarnya. Luas area tangkapan yang hanya 60 Km persegi ini tentunya cukup kecil untuk menangkap air hujan yang sangat langka terjadi di Makkah, sehingga memerlukan pengawasan dan pemeliharaan yang sangat khusus.

Nah tulisan kedua nanti akan dodongengkan tentang monitoring dan pengawasan serta pemeliharaan kualitas air termasuk menjaga apa saja isi kandungan air Zamzam

Bersambung Rahasia Sumur Zamzam -2

Rahasia Sumur Zamzam – 1 (Geologi)

|

 

Posted on 26 Juni 2007 by Rovicky

Dispenser for Zamzam waterSelama ini kita mengenal sumur Zamzam dari buku-buku agama. Namun sebenarnya ada sisi ilmiah saintifiknya juga looh. Cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang air adalah hydrogeologi

Khasiat air Zam-zam tentunya bukan disini yang mesti menjelaskan, tapi kalau dongengan geologi sumur Zam-zam mungkin bisa dijelaskan disini. Sedikit cerita Pra-Islam, atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad, diawali dengan kisah Isteri dari Nabi Ibrahim, Siti Hajar, yang mencari air untuk anaknya yang cerita selanjutnya bisa ditanyakan ke Wak Haji disebelah ya. Sumur ini kemudian tidak banyak atau bahkan tidak ada ceritanya, sehingga sumur ini dikabarkan hilang.

Sumur Zam-zam yang sekarang ini kita lihat adalah sumur yang digali oleh Abdul Muthalib kakeknya Nabi Muhammad. Sehingga saat ini, dari “ilmu persumuran” maka sumur Zam-zam termasuk kategori sumur gali (Dug Water Well).

Dimensi dan Profil Sumur Zam-zam

Bentuk sumur Zam-zam dapat dilihat dibawah ini.

zam-zam.jpgSumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan batuan yang lebih tinggi topografinya.

Dibawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur Zam-zam.

kabah21.jpgKedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, sumur ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini (Diorit) memang agak jarang dijumpai di Indonesia atau di Jawa, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang menduga retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak ada (barangkali saja saya belum menemukan) laporan geologi yang menunjukkan hal itu.

Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 – 18.5 liter/detik, hingga permenit dapat mencapai 660 liter/menit atau 40 000 liter per jam. Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah (rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwa.

Keterangan geometris lainnya, celah sumur dibawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m, dan diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.

Air hujan sebagai sumber berkah

cekungan-makah.jpg

Kota Makkah terletak di lembah, menurut SGS (Saudi Geological Survey) luas cekungan yang mensuplai sebagai daerah tangkapan ini seluas 60 Km2 saja, tentunya tidak terlampau luas sebagai sebuah cekungan penadah hujan. Sumber air Sumur Zam-zam terutama dari air hujan yang turun di daerah sekitar Makkah.

Sumur ini secara hydrologi hanyalah sumur biasa sehingga sangat memerlukan perawatan. Perawatan sumur ini termasuk menjaga kualitas higienis air dan lingkungan sumur serta menjaga pasokan air supaya mampu memenuhi kebutuhan para jamaah haji di Makkah. Pembukaan lahan untuk pemukiman di seputar Makkah sangat ditata rapi untuk menghindari berkurangnya kapasitas sumur ini.

Wadi Ibrahim catchment area after development of MakkahGambar disebelah ini memperlihatkan lokasi sumur Zamzam yang terletak ditengah lembah yang memanjang. Masjidil haram berada di bagian tengah diantara perbukitan-perbukitan disekitarnya. Luas area tangkapan yang hanya 60 Km persegi ini tentunya cukup kecil untuk menangkap air hujan yang sangat langka terjadi di Makkah, sehingga memerlukan pengawasan dan pemeliharaan yang sangat khusus.

Nah tulisan kedua nanti akan dodongengkan tentang monitoring dan pengawasan serta pemeliharaan kualitas air termasuk menjaga apa saja isi kandungan air Zamzam

Bersambung Rahasia Sumur Zamzam -2