Betapa Cantiknya Manakala Bulan Penuh

|

Betapa Cantiknya Manakala Bulan Penuh

Posted on January 30, 2010 by mariasunarto | Edit

i

1 Votes

Quantcast

image

Jangan  kau abaikan  kala bulan  indahnya seperti  ini

Jangan  kau  tahan  kemudian  kau  melelehkan  air mata

Apa  saja  boleh  kau  bisikkan  kepada  sang  Pencipta

Sepi  berkelana  menelusuri  rimba  hati kala  bersujud

Indahnya  dibelai  kerinduanku  dan  lezat  bahagia

karena bersatu  denganNya  maka  hilang  hati yang hampa

Aku  bersyukur  aku  bertasbih ,hidup  ini  penuh  makna

Kekayaan  dan  gelar ilmu  tak  bernilai  sudah

Karena  itu  cuma  fatamorgana  membuat  haus dahaga jiwa.

Asyik Minum, Belalai Gajah Digigit Buaya

|

 

Asyik Minum, Belalai Gajah Digigit Buaya

KOMPAS.com — Selama ini sering terdengar betapa ganasnya macan atau singa Afrika memburu mangsa, seperti kuda, sapi, banteng, kerbau, dan rusa. Atau buaya yang mengintai hewan-hewan sedang minum dekat rawa persembunyiannya.

Tetapi, ada kejadian langka yang tertangkap kamera fotografer amatir bernama Johan Opperman (38) ketika mengunjungi Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan. Foto ini dipublikaskan harian The Sun, 28 Oktober 2010.

Dalam foto itu tampak anak gajah sedang asyik meminum air rawa dengan belalainya. Tiba-tiba, muncul buaya besar dari dalam rawa dan langsung menjepit belalai itu dengan gerahamnya yang kuat dan bergigi tajam.

Tarik-menarik antara anak gajah dan buaya berlangsung beberapa saat. Anak gajah pun memiliki tenaga kuat sehingga mampu menarik buaya itu hingga ke daratan batas rawa.

Anak gajah meraung memanggil keluarganya dan tak berapa lama rombongan gajah datang membantu.

Para gajah itu berusaha menyelamatkan anak dengan meraung dan kakinya menginjak badan buaya. Adegan ini mirip seperti pertarungan antara gajah dan buaya.

Karena buaya dikeroyok kawanan gajah dan nyawanya terancam, akhirnya mangsa yang sudah di depan mata itu pun dilepaskannya.

Johan mengatakan, kejadian itu di siang hari dan tidak biasanya buaya berani main-main dengan hewan raksasa ini. Sudah bisa ditebak, buaya gagal makan siang. "Saya anggap ini hal sangat langka dan, setahu saya, buaya tidak biasanya mencoba untuk menangkap gajah," ujar Johan. (Widodo)

Cara mendaftar di search engine agar web cepat terindex

|

 

 

Cara mendaftar di search engine agar web cepat terindex

Seperti janji saya kemarin bahwa saya akan menulis tentang cara mendaftar di search engine tapi artikel kali ini saya batasi cara untuk mendaftar di search engine Google, Yahoo, MSN, dan Baidu. Sebab untuk saat ini keempat search engine tersebut adalah raksasa search engine yang ada di internet.

Baidu mungkin agak asing di telinga anda. Baidu adalah search enginenya Cina dan kurang lebihnya kalau boleh saya sebut adalah Googlenya Cina. Diseluruh belahan dunia ini pasti ada orang Cina dan Negara dengan penduduk terbesar di dunia ini adalah Negara Cina, jadi anda tahu sendiri kan kenapa web anda harus terdaftar di Baidu ?
Ok, langsung ke pokok bahasan.

Cara mendaftar di search engine Google
Langkah yang harus anda lakukan adalah sebagi berikut :
- buka google webmaster tools di sini
- masukkan alamat web anda di kotak form dan klik add site
- klik Verify your site
- disitu ada kotak bertuliskan choose verification Method… lalu sekarang anda klik anak panah kebawah trus pilih Add a meta tag
- lalu keluar kode seperti ini :

<meta name=”verify-v1″ content=”8GdpiY7tDl37YjrdR4BTg5ySRdnq+qDcBPZFjdnxvjk=” />

nah…selanjutnya kode itu di copy dan paste di file index di bawah kode <head>

Setelah anda copy paste, sekarang anda kembali ke webmaster tools lalu klik verify.

Ok, Sudah selesai.

Untuk mendaftar di yahoo.com, msn.com dan baidu.com caranya hampir sama dan alamat URL untuk mendaftar adalah :

- www.yahoo.com url : http://siteexplorer.search.yahoo.com
- www.msn.com url : http://webmaster.live.com
- www.baidu.com url : http://baidu.com/search/url_submit.html

Selamat mencoba :)

PENGAJAR MUDA.. Mereka yang Dibutuhkan Negeri Ini

|

Thursday, October 21, 2010

PENGAJAR MUDA.. Mereka yang Dibutuhkan Negeri Ini

Hidup di Singapura, bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji besar, ternyata bukan akhir cita-cita Ayu Kartika Dewi. Begitu ada kesempatan menjadi guru sekolah dasar di daerah terpencil, berbagai fasilitas perusahaan yang sudah dinikmati di Singapura langsung ditinggalkannya.

”Ini kesempatan yang ditunggu-tunggu,” kata lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Airlangga, Surabaya, ini bersemangat, ketika mengetahui akan menjadi guru sekolah dasar dan ditempatkan di daerah terpencil di Kabupaten Halmahera Selatan.

Ketika tahu untuk mencapai Halmahera Selatan butuh waktu delapan jam menggunakan kapal laut dari Ternate, semangatnya tak surut, bahkan makin berapi-api.

”Buku harian saya tidak akan monoton, sekolah, kuliah, lalu bekerja, tetapi penuh warna. Saya bisa merasakan hidup di daerah terpencil,” kata Ayu yang tak sabar ingin segera berangkat ke tempat penugasan.

Lain lagi dengan Erwin Puspaningtyas Irjayanti (24). Lulusan Institut Pertanian Bogor yang sudah bekerja di sebuah bank terkemuka di Jakarta dengan gaji sangat memadai ini rela meninggalkan pekerjaannya untuk mengabdi menjadi guru sekolah dasar nun jauh di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.

”Ini kesempatan emas berbuat untuk negeri sekaligus memenuhi panggilan hati,” kata wanita penulis novel best seller The Sacred Romance of King Sulaiman & Queen Sheba (1986) yang diterbitkan PT Mizan ini bersemangat.

Semangat serupa dipancarkan Rahman Adi Pradana (24). Peraih dua gelar kesarjanaan, Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung dan lulusan cum laude Fakultas Ekonomi Universitas Padjadjaran Bandung, ini rela meninggalkan pekerjaannya di sebuah perusahaan multinasional di Jakarta dan bertugas menjadi guru sekolah dasar di Halmahera Selatan.

Orangtuanya sempat kaget. Namun, setelah diyakinkan bahwa ia ingin memberikan sesuatu yang terbaik untuk negerinya, Indonesia, orangtuanya mendukung langkah Adi. ”Negeri ini sudah sangat baik. Saatnya memberikan sesuatu untuk negeri yang saya cintai,” kata Adi.

Generasi pilihan

Menjadi guru sekolah dasar di daerah terpencil atau menjadi Pengajar Muda merupakan program dari ”Indonesia Mengajar” yang digagas Anies Baswedan yang juga Rektor Universitas Paramadina, Jakarta.

Ide dasarnya, masih banyak sekolah dasar di daerah terpencil yang dibimbing guru-guru kualitasnya tidak sesuai dengan standar. ”Jika kondisi ini terus dibiarkan, Indonesia sulit maju,” kata Anies Baswedan.

Setelah berdiskusi dengan banyak kalangan, akhirnya dibentuklah gerakan Indonesia Mengajar yang mencari generasi muda terbaik untuk menjadi guru SD di daerah terpencil.

”Gerakan Indonesia mengajar hanya menempatkan guru di daerah terpencil selama satu tahun,” kata Anies. Selama bertugas, mereka akan mendapat uang saku Rp 3,2 juta sampai Rp 4,8 juta per bulan, tergantung dari daerah tugas.

Banyak harapan

Setelah gerakan ini dipublikasikan, ternyata responsnya luar biasa. Meskipun persyaratannya cukup ketat, seperti indeks prestasi kumulatif (IPK) minimal 3, berusia di bawah 25 tahun, dan berbagai persyaratan lain, tercatat 1.383 orang mendaftar. Mereka merupakan lulusan-lulusan terbaik dari berbagai perguruan tinggi.

Setelah diseleksi ketat, terpilih 160 orang. Kemudian diseleksi lagi sehingga terpilih 51 sarjana berkualitas terbaik yang akan ditempatkan di lima daerah terpencil, yakni di Kabupaten Halmahera Selatan (Maluku Utara), Kabupaten Paser (Kalimantan Timur), Kabupaten Bengkalis (Riau), Kabupaten Majene (Sulawesi Barat), dan Kabupaten Tulang Bawang Barat (Lampung).

Bukan di ibu kota kabupaten, justru semuanya ditempatkan di daerah-daerah terisolasi yang sarana transportasinya sangat sulit, listrik terbatas, dan tidak ada sinyal telepon, apalagi internet.

Agar tidak kaget saat ditempatkan di daerah terisolasi, para Pengajar Muda diberikan pelatihan selama tujuh minggu, termasuk cara mengajar, kurikulum pengajaran, ekstrakurikuler, sampai menjaga kesehatan di daerah terpencil. Saat pelatihan di asrama, listrik pun dimatikan setelah pukul 22.00 dan telepon seluler disimpan panitia.

”Pelatihan ini sebagai persiapan agar tidak kaget ketika bertugas di tempat yang sesungguhnya,” kata Mutia Hapsari, lulusan Antropologi Universitas Indonesia.

Meski tahu akan ditempatkan di daerah terisolasi, semua peserta sangat antusias. ”Kondisi di tempat tugas sangat menantang. Saya akan tahu kondisi masyarakat Indonesia yang sesungguhnya,” kata Bagus Arya Wirapati (21), lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Mengenal kondisi masyarakat di daerah terpencil memang menjadi salah satu sasaran gerakan ini. Tak sekadar mengenal, mereka juga diharapkan menjadi contoh, memotivasi dan berbagi ilmu dengan anak- anak sekolah dasar. ”Percayalah, prestasi yang kalian raih selama ini akan menjadi idaman anak- anak sekolah dasar di daerah terpencil,” kata Anies.

Bagi Pengajar Muda, pengalaman selama tinggal setahun di daerah terpencil juga akan menjadi pengalaman yang melekat seumur hidup. Mereka akan mengetahui denyut nadi masyarakat di daerah pedalaman.

Diharapkan setelah mereka kembali ke profesi apa pun yang mereka tekuni, apakah menjadi peneliti, bankir, pengusaha, ataupun politisi, mereka tidak lupa diri. Ada bagian kecil masyarakat Indonesia yang membutuhkan perhatian mereka.